"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain"

Sampaikan kebaikan walau satu ayat

Sampaikan kebaikan walau satu ayat

Rabu, 29 April 2015

Kisah Yahudi Buta

Tidak ada komentar :
Oleh: Muhamad Rifa'i




"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Qs. Al-Ahzab : 21)

Di pasar Madinah ada Yahudi yang buta. Ia selalu mengejek Nabi saw. dan mengatakan sebagai orang gila, pembohong, dan tukang sihir. Namun Nabi saw. tidak pernah menggubris ocehannya malah hampir setiap pagi, Nabi saw. mendatanginya dengan membawa makanan. Tanpa berkata sepatah katapun, Nabi saw. menyuapi makanan yang dibawa kepada Yahudi yang buta itu, beliau melakukan ini hingga menjelang wafat. Setelah beliau wafat otomatis tidak ada yang membawa makanan dan menyuapi orang Yahudi buta itu.

Abu bakar suatu saat berkunjung ke rumah anaknya (Aisyah). Beliau bertanya kepadanya tentang sunnah Rasul yang belum ia kerjakan. Aisyah menjawah pertanyaan ayahnya,

“Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja,” ucap Aisyah
“Apa itu?” tanya Abu Bakar
“Setiap pagi Rasulullah saw. pergi ke ujung pasar dengan membawa makanan untuk seseorang pengemis Yahudi buta yang ada disana,” jawab Aisyah

Esok harinya Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada Yahudi buta itu, tiba-tiba Yahudi marah sambil berteriak, “siapa kamu….?!”

Abu Bakar menjawab, “Aku orang yang biasanya.”
“Bukan ..! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku” sahut si Yahudi buta itu. Lalu melanjutkan bicaranya, “jika ia datang tidak susah mulut ini mengunyah, orang yang biasa mendatangiku selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu di haluskannya makanan itu, baru ia berikan kepadaku.”

Abu Bakar yang mendengar jawaban itu menangis dan mengakui bahwa ia bukan orang yang biasanya.

“Aku adalah salah satu dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad, Rasulullah saw.” tutur Abu Bakar. Pengemis itu pun menangis setelah mendengar cerita Abu Bakar. Ia baru sadar orang yang menyuapinya adalah orang yang selalu ia hina dan fitnah. Akhirnya si Yahudi pun masuk islam berkat kelembutan sang Nabi saw.


Allah swt. berfirman,

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran: 159)












Tidak ada komentar :

Posting Komentar